Sabtu, 09 November 2013

Di Hari Sengsara Kota

Kota kami memang setitik dari besarnya kekuasaanmu atas negeri kaya ini,,,
Tentu pikirmu, dengan segepok lambaian tanganmu, terbelilah pasrah,,
"Apalah artimu!" Katamu simak kemelut berkepanjangan
"Yang tertinggi dan tinggi saja telah takluk karena lingkaran keluargaku"
"Berikan beberapa jam, akan kutaklukkan si kecil ini", sumbarmu pada comparadormu,,

Memang Kau buktikan ucapmu, pada hari sengsara KOTA KAMI,
Dimana ribuan orang banjiri dan khusuk pada Sang Penyelamat
Tahukah kamu, hanya itulah yang terpikirkan oleh mereka! Bukan pada yang DUNIAWIMU!
Bukanlah pula oleh para tokoh yang sekadar penuhi selera rendah duniawimu!
Atau oleh segelintir pecundang manfaatkan statusmu,,,

Persepuluh adalah aturan suci kami,,,,Sodakah mungkin itu logikamu,,
Tapi kami bukanlah kaum duafa yang terlena silaunya harta penipuanmu,,
Memberi memang terangkan hati, tapi aturan suci kami, haruslah bukan dari kelebihan,,
Melainkan dari kekurangan, demikianlah ucap Sang Guru Ilahi,,,
Apalagi untuk silih dosa atas kecurangan penghasilanmu yang triliunan!
Kau keliru jika kami kau anggap tak melek pada sepak terjangmu itu,,
Kau kecele jika kau sangka memori kami sempit,,
Kau takabur jika kira kami tak menahu petualanganmu itu,,

Pikirmu harga diri kami setinggi Bongsai? Hingga inginmu mudah kau giring?
Biarkan kami temukan takdir kami!
Biarkan kami tentukan nasib kami kedepan!
Terimalah hormat dan terima kasih kami,
atas luangnya waktumu melihat rendahnya pertumbuhan KOTA KAMI,,,,
Biarkanlah SENGSARA SANG GURU MENUNTUNMU!

#Frank Lamanepa; 23 April 2011 pukul 23:56
Share this article now on :

Posting Komentar