Namaku Sunyi yang haus pada Berani,
Laguku Hening bersama bunyian kertak,
Gayaku Lemas dalam putaran linglung,
Aksenku keras melebihi Kapas,
Bahasaku caci berlumuran nanah
Namamu Riang perwakilan terang mentari,
Syairmu nyaring membongkar kelam,
Lagakmu Tenang simbolkan kuasa,
Logatmu menggelegar melebihi petir,
Titahmu tajam menundukkan semangat
Segala simbol membuat kita nyaris melupakan waktu,
Diantaranya memerlukan perantara menjadi merdu
Segenap perangkat menyiksa bijak menjadi kaku,
Lantarannya, munafik terbungkus kemasan licin berpendar
Aku diam! Dikau meninggi melebihi rombongan Pelangi,
Memaksa kepatuhan kian membumi akhirnya tertimbun
Itu bukan salahmu! Bukanlah pula ulahmu!
Kita hanyalah entitas kecil dibatasi aturan, tanda dan waktu
Yang mesti tunduk pada keagungan zaman dan alam raya
Terhimpit musim, rotasi dan revolusi
Ya,,namaku Sunyi dan engkau Riang
Aku dan engkau kelak menjadi penanda Bintang dan menjadi sunyi
Sabtu, 01 Februari 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar