Deklarasi KMP Jawa Tengah, 20 November 2014. Foto by Tempo.co |
KMP menghegemonikan pikiran-pikiran negatifnya kepada Presiden pilihan Rakyat, dan mayoritas kita menari seturut gendang yang ditabuhnya. Padahal Kepresidenan kita belum seumuran jagung, dan dia bukan Sangkuriang dalam dongeng yang termashur itu.
Tapi apriori, pesimisme, bahkan goyangan untuk menjatuhkannyapun dilancarkan. Kalau Jokowi jatuh, siapa yang menjamin Presiden yang akan datang lebih baik?
Jokowi mewarisi kebangkrutan dimana-mana, jadi butuh waktu untuk membenahinya. Dan mari kita tidak lagi memilihnya 5 tahun lagi kalau ternyata dia gagal.
Fair-kan? Rupanya negarawan kita cuma anak-anak kecil yang doyan gula-gula kekuasaan. Dan filsuf-filsuf sosial kita? Mereka semua pada belum lahir".
(da Ama Nu'en Bani Tulit. Mutiara Dari Woka Belolon. 112)
https://www.facebook.com/danielama.nuen
+ komentar + 1 comment
KIH dan KMP.
Takut kelaparan?
Posting Komentar