Selasa, 01 Desember 2015

Atlantis: Kota yang Hilang Ada di Laut Jawa; Part 2

Atlantis di Laut Jawa

Sundalandia atau secara khusus Indonesia telah digagas sebagai lokasi dimana Atlantis berada. Dasar argumen ini adalah bahwa Samudera Atlantis mengacu pada laut yang mengelilingi benua Eurasia dan Afrika, yang merupakan pemahaman Yunani kuno sebelum Christopher Columbus mendarat di benua Amerika. Para pendukung gagasan ini mengklaim bahwa penduduk asli Sundalandia yang mengungsi karena air pasang atau letusan gunung berapi kemudian melakukan kontak dengan Mesir Kuno, yang kemudian diteruskan kisahnya kepada Plato namun belum tentu Plato memperoleh kisah tersebut seluruhnya dalam rincian yang benar, termasuk lokasi dan jangka waktunya.
Gagasan pertama mengenai  hubungan antara Atlantis dan Indonesia berasal dari Theosophist terkemuka, CW Leadbeater (1854 – 1934 M), dalam buku The Occult History of Java, yang diterbitkan pada tahun 1951. Seorang polymath Amerika William Lauritzen dan secara bersamaan waktunya dengan Arysio Nunes dos Santos (1937 – 2005 M) juga membuat Sundalandia dikenal secara internasional sebagai hipotesis lokasi Atlantis. Zia Abbas, seorang ilmuwan komputer, mengklaim telah membuktikan bahwa Atlantis dapat ditemukan di Laut Cina Selatan. Gagasan yang lain mengenai keberadaan Atlantis di Sundalandia adalah dari Sunil Prasannan, seorang ahli biologi molekuler yang telah bekerja antara lain di Imperial College London.
Hipotesis atlantologi Sundalandia juga didukung oleh studi yang dilakukan oleh ahli geologi dan geofisika Robert M Schoch dari College of General Studies di Boston University, bersama-sama dengan Robert Aquinas McNally. Mereka pada tahun 2003 menerbitkan sebuah buku yang mengungkapkan sebuah konsep bahwa pembangunan piramida telah dikembangkan oleh peradaban yang hilang, yang sebelumnya ada di Sundalandia. Pada 2013, bergabung juga ahli geologi Indonesia Danny Hilman Natawidjaja dengan penemuannya bahwa piramida Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat, tampaknya telah dibangun sekitar 13.000 tahun yang lalu, yang mengindikasikan bahwa Atlantis berada di Indonesia.
Lihat juga di youtube

Atlantis adalah Benua Sundalandia yang Tenggelam

Plato mengungkapkan bahwa "... sembilan ribu adalah jumlah tahun yang telah berlalu sejak perang yang dikatakan telah terjadi antara mereka yang tinggal di luar Pilar Herkules dan semua yang tinggal di dalamnya ..." dan "... daratan itu lebih besar dari Libya dan Asia [Kecil]disatukan, dan adalah jalan untuk menuju pulau-pulau lain, dan dari sini Anda dapat mencapai benua di seberangnya yang meliputi samudera yang sebenarnya ... "
9.000 tahun sebelum masa hidupnya Solon (ca 600 SM) berarti sekitar 11.600 tahun yang lalu. Permukaan laut saat itu adalah sekitar 60 meter dibawah permukaan laut saat ini. Sebuah peta yang menunjukkan daratan pada 11.600 tahun yang lalu telah diekstraksi oleh penulis dari grid elevasi GTOPO30 yang diterbitkan oleh USGS.
Perjalanan menjauh dari Sundalandia, seseorang dapat mencapai pulau-pulau lain seperti Kepulauan Nusa Tenggara, Sulawesi, Kepulauan Maluku, Mindanau dan Luzon. Melewati pulau-pulau ini, seseorang dapat mencapai benua di seberangnya, yaitu "Benua Sahul" yang menggabungkan Benua Australia, Papua dan daratan yang menghubungkan. Benua ini meliputi Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Sehingga pernyataan Plato: "... adalah jalan untuk menuju pulau-pulau lain, dan dari sini Anda dapat mencapai benua di seberangnya yang meliputi samudera yang sebenarnya ..." adalah cocok sehingga Atlantis yang dihipotesiskan terletak di Sundalandia adalah benar.
Pada peta, kita dapat melihat bahwa Sundalandia luasnya lebih lebih besar dari gabungan Libya dan Asia Kecil, cocok seperti yang diungkapkan Plato dalam wacananya mengenai Atlantis.
Bersambung ke part 3

Hak Cipta © 2015, Dhani Irwanto 

Share this article now on :

Posting Komentar