Rabu, 07 September 2016

INGIN: Kopi dan Gambus Lamaholot di Colosseum Roma

#Celoteh
#BanggaMenjadiLamaholot


Bagi yang telah menjalani hobby dan/atau rutinitasnya sebagai sebuah "Perayaan Ilahi", maaf ini hanya interpretasi subjektif sendiri, tentu ingin suatu saat merayakan ritus itu di suatu tempat dan/atau suasana yang benar-benar 'mewah' dan special seturut standar pribadi. Sebagai sebuah moment tak tertandingi. Sebut saja ini ajakan menunggang imaji liar yang tak menciderai lain orang. Hahaha


Maka saya kira, alampun akan merestui ketika saya ingin merasakan moment tak tertandingi itu, berada seorang diri ketika Senja dalam Flavian Amphitheatre [Colosseum] Roma. Bukan untuk merasakan aura, dan membekasi jejak dan spirit para Gladiator dengan armor atau pakaian lapis baja seperti Gallus, Samnite, Thracian, Murmillo, Hoplomachus, Secutor, Provocator atau Cataphractarius. Atau gladiator bersenjata ringan mengenakan sedikit baju seperti Retiarius, Dimachaeri dan Laquerarius saling menebas pedang dan tombak; lalu bertarung pertahankan nyawa oleh tubuh terkoyak hebat dengan Singa kelaparan.


Merasakan titah Kaisar Vespasian tahun 72 M mulai membangun Colosseum dan dilanjutkan anaknya Kaisar Titus dari jarahan perang atas pembumihangusan Yahudi [Yerusalem] tahun 70 M; lalu merayakan seratus [100] hari dalam Pertarungan Perdana yang menghabiskan lebih dari 9.000 hewan buas. Mengusik ketenangan ribuan nyawa terbantai sepanjang ratusan tahun beroperasinya Colosseum.


Atau merasakan teriakan histeris para penonton; ejekan atau hinaan; serta gelak tawa kegirangan. Bukan pula menerka tatapan dan meniru gerakan ibu jari para Gaius di Podium Kehormatan sebagai simbol menghabisi lawan yang menggelepar tak berdaya. Atau membayangkan malam terakhir gladiator bersetubuh hebat menggenapi hadiah maut dari Gaius. Ach tidak!


Aku hanya ingin menikmati Tiga [3] Cangkir #KopiAsliLamaholot dari 7 [Tujuh] Cangkir yang tersedia sembari memainkan Gambus buatan tangan kaum Lamaholot dalam lagu seperti “Lau Lewa Lolon”, “Geri Tena Kala Rema Tukan”, “Reti Ro Kae Binen Reti Ro Kae”, dan “Sayang Go Binek”. Dan tentu saja berharap Remus dan Romulus [Pendiri Kota Roma] tidak terganggu dan bangkit rohnya perintahkan ke tujuh [7] Jenderal Terhebat Romawi: Flavius Aetius, Marcus Vipsanius Agrippa, Lucius Aemilius Paullus Macedonicus, Konstantinus Agung, Gnaeus Pompeius Magnus, Publius Cornelius Scipio Africanus, dan Gaius Julius Caesar untuk menerjang dan mengusir perayaan ritus suciku itu.

Sayangnya, sekali lagi, aku hanya ingin menikmati secangkir #KopiAsliLamaholot sembari mainkan Gambus. Hahaha.***Francis Lamanepa
Share this article now on :

Posting Komentar