Terbakarnya Kantor Bank NTT Larantuka, Pict by Menue Niron (FBC) |
Menjelang Natal 2013, publik Larantuka yang cenderung merasa begitu sepi dan galau akan perekonomian akibat "terpeties"-nya dana belasan ribu warga di Mitra Tiara, dikejutkan lagi oleh salah satu lembaga keuangannya terbakar. Tepat pada Sabtu, (21/12/2013), Bank NTT terbakar. Begitu sederhana! Natal tahun ini untuk masyarakat Flores Timur betul-betul sempurna. Kondisi telah memaksa warga untuk terpaksa kembali ke fitrah. Kembali ke zaman dimana uang tak berharga. Kesederhanaan dan iman, seperti halnya kelahiran Bayi Jesus dalam Palungan di Gubuk sederhana tempat persinggahan kalifah dan ternaknya, Bethlehem.
Bank NTT adalah bank milik daerah. Setiap tahun, pemda menyertakan modal sebesar Rp.2,5 M. Seluruh keuangan daerah ini (Kas Pemda Flotim) tersinpam di sini. Bank NTT mengelolah dana gaji pns dan karyawan BUMD Flotim. Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS); dana-dana proyek pemerintah, semua tersimpan di lembaga keuangan ini. Itu artinya, pembiayaan proyek-proyek, untuk sementara alami kesulitan. Termasuk gaji.
Terbakarnya Kantor Bank NTT Larantuka menyimpan segudang perhatian. Dikatakan bahwa api tersulut dari belakang gedung. Sumber api berasal dari hubungan arus pendek. Terlalu sederhana. So simple! Alasan classic lagi-lagi menjadi primadona. Tak mendahului hasil penelitian pihak berwajib, namun seperti ada suatu pola yang selalu dipakai, untuk mengidentifikasi sebab kebakaran gedung di NTT. Semisal beberapa waktu lalu, terbakarnya Kantor Gubernur NTT, lagi-lagi disebabkan oleh hubungan arus pendek.
Kalau boleh beranalogi, jika "Hubungan Arus Pendek" seorang makhluk, tentu akan dilaporkannya kepada yang berwajib sebagai tindakan pencemaran nama baik bertubi-tubi. Kalaupun dimaklumi sebagai tindakan bijak untuk "mendiamkan" situasi agar proses penelitian tidak terganggu, patut juga dihormati dan didudukan sepantasnya.
Suatu logika ansich terkait aliran listrik dalam rumah (gedung), jka terjadi hubungan arus pendek, otomatis saklar (panel on off) pada meteran listrik akan kembali ke angka 0 bukan 1. Dalam kasus terbakarnya Kantor Bank NTT, berada dimanakah panel on off itu? Alangkah tak masuk akal jika penyebab kebakaran lantaran hubungan arus pendek, sementara posisi panel itu tetap pada fungsi on.
Ada kabar yang cukup menarik, bisa jadi rumor, bahwa oknum Bank NTT juga menyimpan dana sebesar Rp.600 juta di LKF Mitra Tiara. Dikabari sebagai langkah taktis guna menutupi menjamurnya angka kredit macet yang belum ditangani. Sebuah kejanggalan yang tak logis dan mengusik. Karyawan Bank resmi berani mempertaruhkan dana pada lembaga keuangan yang tidak dijamin oleh LPS.
Dalam obrolan sederhana saat silahturahmi Natal, rumor ini menjadi "cukup" masuk akal (korelasi) ketika ada kabar bahwa oknum Bank NTT telah meminjam dana sebesar Rp.600 juta kepada perorangan di sekitar Lokea. Sebuah kebetulan yang tak lazim. Ada kesamaan objek dan subjek.
Makna yang juga cukup masuk akal adalah bisa jadi lantaran ketakmampuan Mitra membayar pokok dan simpanan nasabah lantas sebabkan oknum tadi untuk menutupi anggaran yang telah tersimpan di Mitra.
Dengan demikian, kita berharap agar runtuhnya Mitra, tidak merupakan sebab terjadinya hubungan arus pendek di Sabtu pagi (21/12/2013) itu.
+ komentar + 1 comment
sangat masuk akal, namun akal masyarakat dibodohi oleh kepecikan org2 cerdik pandai. Sangat berbahaya, memilihara kelinci dalam gedung harimau peliharaan.
Terimakasih Tunas Muda atas Komentarnya di Setelah Mitra Tiara, Bank NTT LarantukaPosting Komentar