Senin, 01 Februari 2016

Nama FLORES Digunakan Secara Resmi

Gumung [Ile] Mandiri di Kota Larantuka, Flores
Sesudah menaklukkan Malaka [1511], wakil raja Alfonso de Albuquerquer mengirim sebuah armada kecil dibawah pimpinan Antonio de Abreu untuk mencari jalan laut menuju pulau rempah-rempah [Maluku]. Agaknya para anggota ekspedisi inilah yang menamakan pulau yang disinggahi [Cabo des Flores]. Sekurang-kurangnya dalam peta dunia yang dipublikasi oleh Mercator di tahun 1569, Flores sudah menempati posisi penting diantara pulau-pulau yang terletak disebelah timur Malaka.
Nama Flores sudah pasti ada sejak 1544, menurut C.C.F.M Le Roux malah sudah dapat ditunjukkan sejak 1512. Mula-mula hanya ditujukan untuk wilayah Tanjung Bunga. Dan sejak tahun 1636 oleh orang Belanda digunakan untuk seluruh pulau. Namun menurut P. Saren Orinbao, nama purba Flores adalah Nusa Nipa [Nipa=Ular].
Namun dapat dipastikan bahwa yang telah menemukan pulau ini adalah Kerajaan Majapahit dalam abad ke 14. Di tahun 1365 dalam buku Negara Kertagama, sudah dicantumkan pulau di wilayah ini sebagai bagian dari Majapahit. Maka setidaknya Flores merupakan sedikitnya nama pemberian negara kolonial ratusan tahun lalu dan masih digunakan hingga saat ini. Dan Flores Timur merupakan satu-satunya kabupaten se Flores yang tetap menggunakan nama Flores.
Sementara, Jurnal kapal layar Victoria dan St. Antonio dibawah pimpinan nahkoda "del Alcano”, catatan yang di buat oleh seorang bangsawan Italia (penulis) Antonio Pigafetta, disebut bahwa dalam bulan Januari dan Februari 1522 –dalam perjalanan menuju Madrid kedua kapal dari Ekspedisi Magelhaens- telah melewati perairan Alor dan Solor. Dan nama pulau ini disebut SOLOR.

Solor sendiri dapat kita telusuri dari kata Solot-Holot yang kesatuan teritorinya disebut LAMAHOLOT.***FrankLamanepa [Berbagai Sumber]
Share this article now on :

Posting Komentar