Salah Satu Prasasti Nopin Jaga; pict akun fb Solidaritas Flores Timur |
Prasasti Nopin Jaga diitemukan
pada tahun 1985 di Desa Waibao, Kec Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur. Situs ini terdiri dari 4 prasasti berupa batu yang
bertuliskan huruf Jawa kuno/Bali kuno, diduga sebagai peninggalan Maha
Patih Gajah Mada. Situs ini menjadi semakin menarik oleh adanya kenyataan
sejarah bahwa Patih Gajah Mada diketahui 'menghilang' ke bagian timur wilayah
Indonesia. Mungkinkah kawasan ini adalah tempat dimana sang Patih dikuburkan?
selain situs ini terdapat juga pintu masuk dari arah pantai Painhaka yang
disebut "Gerbang Mada". Kawasan Painhaka ini konon merupakan
pelabuhan persinggahan para pedagang zaman dahulu dengan ditemukannya
benda-benda kuno dikawasan ini. Maka tidak berlebihan jika Waibao merupakan pintu dari dan ke Pulau Flores era kuno.
Bandingkan dengan yang ditulis dalam situs majapahit1478.blogspot,
mengenai pulau-pulau di sebelah Timur
Jawa, pertama-tama disebutkan pulau Bali yang telah ditundukkan pada tahun
1343, berikutnya pulau Lombok atau Gurun, yang dihuni oleh suku Sasak. Kedua
pulau ini hingga sekarang menunjukkan adanya pengaruh kuat dari Majapahit, sehingga
penguasaan Majapahit atas Bali dan Lombok tidak diragukan lagi. Kota Dompo yang
terletak di pulau Sumbawa, menurut Negarakertagama Pupuh LXXII/3 dan
kitab Pararaton telah ditundukkan oleh tentara Majapahit di bawah
pimpinan Mpu Nala pada tahun 1357.
Penemuan prasasti Jawa dari abad empat belas di pulau
Sumbawa [G.P. Rouffaer,
Notulen van de Directie-vergaderingen van het Bataviaasch Genootschap, 1910,
hal. 110-113 ; F.H van Naersen “Hindoe-Javaansche overblijfselen op Sumbawa”
T.K.N.A.G, 1938, hal. 90], memperkuat
pemberitaan Negarakertagama dan Pararaton di atas, sehingga penguasaan Jawa
atas pulau Sumbawa tak dapat disangsikan lagi. Prasasti tersebut adalah
satu-satunya yang pernah diketemukan di kepulauan di luar Jawa. Rupanya Dompo
dijadikan batu loncatan bagi Majapahit untuk menguasai pulau-pulau kecil
lainnya di sebelah Timur sampai Wanin di pantai Barat Irian.
Berbeda dengan di Sumatera dan Kalimantan, di daerah
sebelah Timur Jawa, kecuali di Bali dan Lombok, tidak ada hikayat-hikayat
daerah, oleh karenanya juga tidak terdapat dongengan tertulis tentang hubungan
Majapahit dengan daerah-daerah tersebut.
Daerah-daerah di luar Jawa yang dikuasai oleh Majapahit
di pertengahan abad keempatbelas sebagaimana yang diberitakan oleh
Negarakertagama dalam Pupuh XIII dan XIV adalah seperti berikut ini:
Di Sumatera: Jambi, Palembang, Dharmasraya, Kandis,
Kahwas, Siak, Rokan, Mandailing, Panai, Kampe, Haru, Temiang, Parlak, Samudra,
Lamuri, Barus, Batan, Lampung.
Di Kalimantan [Tanjung Pura] : Kapuas, Katingan, Sampit, Kota Lingga, Kota
Waringin, Sambas, Lawai, Kandangan, Singkawang, Tirem, Landa, Sedu, Barune,
Sukadana, Seludung, Solot, Pasir, Barito, Sawaku, Tabalung, Tanjung Kutei,
Malano.
Prasasti Nopin Jaga terbesar diduga sebagai penanda Makam Gajah Mada; pict Felix Koten |
Di
Semenanjung Tanah Melayu [Hujung Medini] : Pahang, Langkasuka, Kelantan,
Saiwang, Nagor, Paka, Muar, Dungun, Tumasik, Kelang, Kedah, Jerai [Kesah Raja
Marong Mahawangsa, Penerbitan Pustaka Antara, Kuala Lumpur 1965, hal. 79. “Akan
pulau Serai itu pun juga hampirlah sangat bertemu dengan tanah darat besar ;
maka akhirnya itulah yang disebut orang Gunong Jerai karena ia tersangat
tinggi”’ Lihat juga Paul Wheatly, The Golden Khersonese, hal. 261].
Di sebelah
Timur Jawa : Bali, Badahulu, Lo Gajah, Gurun, Sukun, Taliwung, Dompo, Sapi,
Gunung Api, Seram, Hutan Kadali, Sasak, Bantayan, Luwuk, Makasar, Buton,
Banggawi, Kunir, Galian, Salayar, Sumba, Muar [Saparua], Solor, Bima, Wandan [Banda], Ambon, Maluku, Wanin, Seran, Timor.
Disebutkan juga bahwa dalam rangka untuk menghukum Kerajaan Bima yang tidak lagi takhluk, Kawasan Flores Timur daratan ini [Waibao atau Larantuca?] pernah menjadi markas pasukan Majapahit untuk penakhlukan kembali Kerajaan Bima. Pilihan Larantuka ini didasarkan pada topografi selatan pulau Flores bagian barat hingga tengah, didominasi pantai yang sangat curam dengan terjangan ombak yang tidak bersahabat. Sementara wilayah psesisir utara bagian barat, menjadi daerah taklukan kerajaan di Sulawesi Selatan.***FrankLamanepa [Berbagai Sumber]
Posting Komentar