Selasa, 05 April 2016

RAGIL RARA RAMESWA; Puisi Frank Lamanepa


Ragil Rara Remeswa
Sering ujaran Sang Guru kita urai jadi helai-helai kertas unik
Kata-kata bijak kita susun menjadi kerangka pigura modis
Yang padanya kita rekatkan potret buram Sistem Sosial
Sistem yang telah memaknai separuh musim pencarian kita
Tentang dimana keberadaan Sisem Nilai di konstruksi

Keteguhanmu terus memaksa seluruh jejak yang tertinggal
Digali, diayak, dan dipilih diantara remah-remah debu
Diantara berserakan tulang-belulang korban revolusi kaum sakit
Kau gigih mengais lantaran bersikukuh ingin temukan pertanda
Bahwa hidup adalah hamparan luas dimana nilai-nilai disemai

Ragil Rara Remeswa
Hentakan prilaku para pemuja, sering membuat kita merasa terkapar
Kita menggelepar seiring senja tiba disetiap jumpa kita mengadu bijak
Aku datang mengepal panji dengan bantuan Lembu Gunung tunggal
Seperti bisanya, kau mengangetkanku hadir bersama Elang utara
Diikuti ratusan kepakkan lainnya membentuk formasi huruf V menjulang

Naluri terdalammu selalu menghujam seksi laksana ujung tombak baja
Menembus setiap sekat yang kubangun dari cadas dan reruntuhan janji
Kau adalah aneka komplikasi tak berhingga dari maha karya konspirasi
Atas nama pertarungan sempurna kemaslahatan dengan kemunafikkan,
Demikianlah ribuan karakter telah menjadikan sosokmu ada dan terjadi

Ragil Rara Remeswa
Kita telah dilahirkan oleh amarah gunung utara dan teriakan kasar laut selatan
Kita ditempa nyanyian senja Lembu-Lembu Gunung dan Elang bermata biru
Dihasutpara pertapa menagih keseimbangan alam semesta yang kian timpang
Dibelai rengekan putri Sion yang benteng kotanya dikepung ribuan pendusta
Sebab kita adalah api sekaligus air yang akan membakar dan memadamkan

Ragil Rara Remeswa
Pagi telah datang
Kesanalah,
ke Matahari terbit itu kita memberi dan menjadi satu padanya


Larantuka; 29 May 2013
Share this article now on :

Posting Komentar