Lukisan Cockfight karya Sudjana Kerton from artvalue.com |
Ini ungkapan sederhana. Bukan hal besar.
Bagaimana menempatkan yang tepat dan membiasakan yang tepat itu. Sering ditemui
di keseharian manusia Indonesia.
"Gali Lubang atau Menggali Lubang". Sepertinya jika menggunakan kata di atas bermakna tidak logis. Adalah sebuah tindakan untuk menghasilkan lubang pada [umumnya] tanah. Lalu bagaimana mungkin Lubang digali?
Menggali lubang bisa dimaknai sebagai
mengeruk pada lubang yang sudah di dan/atau ter-tutup. Lubang itu sudah ada
sebelumnya. Kalau melakukan tindakan untuk menghasilkan lubang pada tanah
kemudian menamainya "Menggali Lubang"? Salah kaprakah?
Omong lubang ini terasa agak sensitif.
Hahahahaha. Terlalu banyak makna kiasannya. Lubang juga dapat berarti
"Celah". Kesempatan. Apalagi bagi masyarakat Lamaholot. Kata ini
sering dipakai untuk makian; apalagi dengan intonasi tertentu dan tepat.
Tapi, kisah saya bukan sesungguhnya tentang lubang. Atau tentang Celah dan Kesempatan. Ini hanya ekapresi bebas semata. Bisa jadi soal tersirat dan tersurat. Yang Terbaca atau Yang Termakna[i].
MAIN. Kata ini, menyebutnya saja sudah
terasa menyenangkan. Tak percaya? Silakan disebutkan sekarang. Sudah? Tapi rasa
menyenangkan tak kunjung tiba? Ach itu karena anda kurang piknik. Hehehe...
Begini saja. Coba ulas senyum anda. Lalu barengi dengan membayangkan sensasinya
barang sekejap, ucapkan dengan rileks. Tak terasa menyenangkan? Behenti membaca
tulisan ini. Dan segeralah piknik! :)
Jika kita telusuri dalam KBBI, kata ini:
'Main', setidaknya miliki 10 makna. Tapi hanya akan saya kutip beberapa artinya
saja. Saya pikir fair. Oh tentu, itu sesuai dengan kebutuhan saya merancang,
merawat, dan menerapkan alur pada celoteh ini. Kesesuaian. Hanya unsur
sinergitas semata.
Main adalah: 1] Melakukan permainan untuk menyenangkan hati; 2] Melakukan perbuatan untuk bersenang-senang; 3] Berbuat serong; 4] Berjudi; 5] Berbuat sesuatu dengan sesuka hati; berbuat sesuatu asal berbuat saja.
Perhatikan baik-baik ujung kesamaan dari
beberapa makna 'main' di atas. Semua mengarah kepada demi semata kesenangan
diri sendiri. An sich. Maka saya teringat salah satu hobby saya beberapa
dasawarsa lalu: TTS [Teka Teki Silang]. Menyenangkan sekali.
Bagi anda yang tak suka, tentu saja tak sepakat. Namanya juga hobby. Hemat saya ini juga bagian dari implementasi 'Main'. Dalam tiap buku TTS, maaf ini hasil survey saya, selalu saja muncul pertanyaan sama persis, yang jawabannya empat kotak; mendatar atau menurun. "Perbuatan untuk menyenangkan diri sendiri"? Jawabannya sudah barang pasti: M A I N.
Maka bagaimana jika kata dasar kata kerja 'Main' ditambahi atau dilekatkan sebuah awalan 'Pe'? Dalam tata Bahasa Indonesia, awalan 'Pe' jika direkatkan pada sebuah kata kerja, maka awalan itu pasti bermakna Pelaku atau Orang yang melakukan tindakan seperti yang ditunjuk pada kata dasar yang mengikutinya.
PEMAIN berdasarkan makna kata 'main' yang saya cuplik di atas [5 makna], tentu saja miliki makna: "Pelaku atau Orang yang suka melakukan permainan untuk menyenangkan hatinya saja; orang yang suka melakukan perbuatan untuk bersenang-senang; orang yang suka berbuat serong [Alamak... :P ]; orang yang suka berjudi; dan orang yang suka berbuat sesuatu sesuka hatinya saja atau orang yang suka berbuat asal berbuat saja.
Jadi hingga di sini, bukankah kita sudah mendapat gambaran cukup memuaskan tentang arti kata Pemain? Fair kan? Atau dianggap lebay? Alurnya tetap terjagakan? Tidak keluar alurkan? Hehehe
Lalu bagaimana jika kita temui berbagai istilah baru dan/atau identifikasi enak atau seenak bunyi lainnya yang diterapkan mengikuti kata Pemain? Misalkan saja "PEMAIN POLITIK"? Tanpa menguraikan termilogi dari Politik saja, kita cukup mampu maknai frase itu.
Berdasarkan uraian sebelumnya tentang
kata '[Pe]Main', tak ayal kita dengan sangat mudah dan tepat menguraikan makna
dari frase 'Pemain Politik'. Lagi-lagi fair-kan? Atau anda ingin menggugatnya?
Oh silakan saja. Semua punya kemampuan dan hak untuk membuat makalah bukan?
Dengan demikian, frase Pemain Politik dapat dimainkan barang ini bermakna: "Orang yang suka berbuat sesuka hatinya untuk menyenangkan diri sendiri atas politik. Politik hanya dijadikan dan dianggap semata sebagai sebuah objek dari Permainan. Bukan sebagai media pengabdian. Anda merasa sekonyol yang saya rasakan dengan identitas ini?
Maka tak berlebihan jika saya ingatkan agar berhati-hatilah dengan klaim istilah keren dan apalagi justifikasi terhadap diri sendiri. Go salam ro mio yang mengaku PEMAIN POLITIK. Nape? Hehehe. #HalangGa! Selesai.★★★ Francis Lamanepa 28082016
Posting Komentar