Kamis, 03 November 2016

25.000 Suara: Pemenang Pilkada Flotim 2017

#MatematisSimple #Berdasarkan #DataPilkada2011danDPS2017
Pleno KPU Flotim Penetapan DPS Pilkada 2017 Flotim, Aula La Mennais, Weri, Larantuka, 2/11; foto: francislamanepa
Hari Rabu, 02/11, DPS Pilkada Flotim 2017 telah ditetapkan, yakni 156.698 pemilih. Dari data ini, saya berasumsi DPT akan berkisar pada angka 156.683 pemilih [Jangan tanya darimana, hanya soal memilih angka "tepat"; hehe]. Dari angka terakhir inilah ke 6 Paslon akan "berebut". 

Tapi sabar dulu. Apakah 156.683 pemilih ini akan menggunakan haknya? Tentu kita berharap demikian, apalagi Paslon dan seluruh timnya, mengingat Pilkada 2017 nanti hanya satu putaran. Unggul hanya dengan satu suarapun, gameover! Tapi jika demikian, sakitnya tu bisa bikin "stroke - sembuh - stroke" tak berhingga bagi yang hanya kalah satu suara. Oremio berara teke he....

Berdasarkan data Pilkada Flotim terakhir, 2011, dari DPT diketahui jumlah pemilih sebanyak 134.958 pemilih. Yang tidak menggunakan hak pilih sebanyak 25.568 pemilih [18,95%]. Sementara jumlah Suara Tidak Sah adalah 1.407 suara [01,29%]. Jadi dari DPT yang menggunakan Hak Suaranya sebanyak 109.390 pemilih.

Dengan hanya gunakan perbandingan data Pilkada Flotim 2011 [potensi tidak memilih 18,95%] dan memperhatikan hasil temuan Komunitas Pemantau Pemilu [TePI] pada Pilpres 2014 bahwa sebelum proses pemungutan suara potensi Golput sudah ada sebesar 20%, maka dari asumsi DPT Pilkada Flotim 2017 sebesar 156.683 pemilih dengan angka tidak partisipasi, kita turunkan menjadi 15% saja atau sebesar 23.502 pemilih, dapat diketahui jumlah pemilih yang berpartisipasi pada Pilkada 2017 nanti adalah 133.181 pemilih [Tak jauh beda dengan DPT 2011, yakni 134.958 pemilih. [Achhh.... Berara....].

Lantas bagaimana? Ya, mari kita kalkulasi lagi dengan asumsi angka terakhir 133.181 pemilih. Jumlah Peserta sudah pasti 6 Paslon. Coba kita bagi rata untuk keenamnya [Adilkan? Hehehe]. Maka tiap paslon akan kebagian rata-rata sebesar 21.863 suara. Tidak ada yang menang, tidak ada yang kalah. Tapi mana mungkin sedemikian gampang itu? Untuk itu, sangat penting memperhatikan Surat Suara Tidak Sah ["Terbakar" atau "Hangus"].

Mengaca lagi pada Pilkada terakhir 2011 lalu. Dari angka partisipasi sebanyak 109.390 pemilih, jumlah Suara Tidak Sah sebesar 1.407 suara atau 1,29%. Untuk 2017 nanti, kita asumsikan saja, Suara Tidak Sah hanya 1%, maka dari angka partisipatif 133.181 pemilih, kita dapati sejumlah 1.332 suara tidak sah. Oleh karena itu, untuk menangkan Pilkada 2017 Flotim, para paslon sejatinya akan bertarung merebut 131.849 suara saja dari total DPS 156.698 pemilih.

Menembak dari runutan logika kalkulus sederhana ini, untuk memenangkan Pilkada 2017, pemenangnya sudah bisa dengan hanya merebut paling minim 25.000 Suara Sah saja. Tapi ini pasti sangat sekali mendebarkan. Super labil. Potensi stroke bertubi-tubi sangat lebar, ibarat berjalan di atas sehelai rambut dibelah jadi 7, sebab terlalu mudah ditelikung bahkan sekaligus diamputasi dengan selisih sangat tipis. Ini praktek politik praktis, bukan ajang debat medsos. Hahaha..

Jadi untuk memenangkan Pilkada 2017, sangat ditentukan oleh sejauh mana kemanpuan paslon menginsafkan "Kaum Putih" supaya menjatuhkan pilihan politik mereka "hanya kepada" mengingat muatan dengan jumlah di kisaran 18% -20% itu. Angka yang hampir sama dengan jumlah angka kemenangan itu sendiri. Maka Poin Edukasi menjadi sangat penting dan prioritas selain umbar dukungan semu, termasuk menghindari menumpuknya suara tidak sah.

Selamat mengedukasi dan bertarung, para petarung! Tuhan dan Leluhur Lewotana  liko lapak saga gerihanet©francislamanepa

Share this article now on :

Posting Komentar