Selasa, 08 November 2016

Kronologi Ricuh Unjuk Rasa Anti Ahok [04/11/2016]

#ANTIAHOK
Demonstrasi 4 November berakhir ricuh dan menimbulkan kerusuhan di beberapa lokasi. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Ribuan demonstran masih bertahan di depan Istana Kepresidenan selepas batas waktu pukul 18.00 WIB, Jumat (04/11). Terjadi kericuhan ketika polisi ingin membubarkan massa.

Berikut kronologi terjadinya kericuhan:

Sabtu, 5 November 2016

Pukul 06.12 WIB, polisi mengamankan 15 orang yang diduga menjadi provokator kericuhan di Penjaringan, Jakarta Pusat. “Sejauh ini, sudah ada 15 orang yang diamankan Polres Jakarta Utara,” ujar Wakapolda Metro Jaya Brigjen Suntana, Sabtu (5/11).

Jumlah orang yang diperiksa, kemungkinan bertambah, seiring dengan pengembangan penyelidikan polisi.

Pukul 03.30 WIB, para demonstran yang bertahan di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, akhirnya membubarkan diri, usai bertemu dengan Ketua MPR Zulkifli Hasan, dan sejumlah anggota DPR.

Pertemuan antara wakil rakyat dengan delapan perwakilan pedemo itu berlangsung selama 1,5 jam, sejak pukul 02.00 WIB.

Pukul 02.00 WIB, aparat polisi dan TNI berhasil menertibkan suasana di sekitar Jalan Gedong Panjang dan kawasan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara. Massa yang sebelumnya melempari batu ke arah aparat sudah membubarkan diri
.
Pukul 01.37 WIB, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono menyatakan satu orang korban meninggal dunia saat aksi demonstrasi. 

Korban seorang pria bernama M Syachrie Oy Bcan (55 tahun), meninggal di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

“Korban meninggal dunia dikarenakan sakit asma. Tidak ditemukan luka-luka atau pun tanda kekerasan pada tubuh korban,” tutur Awi, Sabtu (5/11).

Kondisi pasca kerusuhan di Halte TransJakarta Pakin, Penjaringan, Jakarta Utara. (CNN Indonesia/Prima Gumilang)

Pukul 00.30 WIB, sebanyak delapan orang diamankan ke Polda Metro Jaya, diduga melakukan kericuhan di sekitar Jalan Medan Merdeka Utara pada demo 4 November malam.

Mereka diduga melempari barikade petugas keamanan dengan botol, kayu, dan batu. Akibatnya seorang petugas dan wartawan sebuah media online mengalami luka terkena lemparan batu. 

Pukul 00.09 WIB, Presiden Joko Widodo mengadakan konferensi pers di Istana Kepresidenan. Jokowi menyatakan ada aktor-aktor politik yang berperan membuat situasi kacau.

“Kami menyesalkan kejadian ba'da Isya yang seharusnya sudah bubar tetapi menjadi rusuh dan kami lihat ditunggangi aktor politik yang memanfaatkan situasi,” kata Jokowi pada Sabtu (5/11) dini hari.

Jokowi juga menyatakan dia meminta 3-4 kali kepada Paspampers untuk kembali ke Istana Kepresidenan. Namun, Paspampres menyatakan kondisi tidak memungkinkan.

Presiden mengapresiasi aparat keamanan yang melakukan pendekatan persuasif dan berharap masyarakat tetap tenang. Dia meminta massa kembali ke rumah dan daerah masing-masing dengan tertib dan menjanjikan aparat melanjutkan proses hukum terhadap kasus yang terkait dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

"Telah disampaikan bahwa proses hukum terhadap saudara Basuki akan dilakukan secara tegas, cepat, dan transparan," kata Jokowi.

Presiden Joko Widodo saat mengadakan rapat terbatas di Istana Kepresidenan. (CNN Indonesia/Christie Stefanie).
Jumat, 4 November 2016

Pukul 23.50 WIB, situasi Penjaringan, Jakarta Utara mulai kondusif. Massa berangsur-angsur mulai membubarkan diri dan massa yang melempari polisi dengan batu mulai berkurang.

Ratusan polisi bersenjata lengkap dengan tameng dan pentungan bersiaga di sekitar Halte TransJ Pakin, Penjaringan, Jakarta Utara.

Pukul 23.46 WIB, polisi menyemprot air dari watercanon ke arah sebuah toko di kawasan Luar Batang, Jakarta Utara yang sempat dirusak dan dibakar massa.

Pukul 23.23 WIB, berdasarkan informasi yang terhimpun Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas mendadak di Istana Kepresidenan bersama beberapa pejabat, di antaranya Kepala BIN Jenderal Budi Gunawan, Menko Polhukam Wiranto dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Pukul 23.17 WIB, sekitar dua ratus petugas polisi berhadap-hadapan dengan massa anti-Ahok yang berkumpul di Pasar Ikan, kawasan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara. Kedua belah pihak hanya terpisah jarak sekitar 30 meter. Perwakilan polisi mendatangi massa mengajak negosiasi.

Pukul 23.10 WIB, Ketua FPI, Rizieq Shihab tiba di Gedung DPR/MPR naik mobil komando. Dia mengajak massa salat di jalan.

Pukul 23.03 WIB
, sekitar 500 orang berkumpul di depan Gedung DPR/MPR. Kehadiran mereka membuat macet kawasan Jalan Gatot Subroto. Sebanyak 15 Satuan Setingkat Kompi (SSK) TNI-Polri bersiaga mengantisipasi kericuhan yang terjadi di berbagai lokasi
.

Massa berkumpul di Gedung DPR/MPR. (CNN Indonesia/Aulia Bintang Pramana)
Pukul 22.46 WIB, Kepala Polda Metro Jaya, Irjen M. Iriawan, mengatakan kericuhan yang terjadi di beberapa lokasi mampu diatasi pihak keamanan. Dia juga menyatakan perumahan Gubernur DKI Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama dalam kondisi aman dan tak ada serangan. 

Kapolda menyatakan akan menindak tegas dan meminta pertanggungjawaban dari pihak-pihak yang menyebabkan kerusuhan. 

Pukul 22.30 WIB, situasi di sepanjang Jalan Gedong Panjang dan kawasan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, sempat mencekam sekitar pukul 21.30 WIB. Ratusan aparat dari kepolisian dengan peralatan lengkap berjalan menyisir kawasan tersebut untuk menghalau dan mencegah terjadinya kericuhan lanjutan akibat demo yang berujung bentrok di depan Istana Negara.

Pangdam Jaya Teddy Lhaksmana memastikan situasi di kawasan tersebut sudah aman terkendali.

Pukul 22.15 WIB, berdasarkan laporan CNN Indonesia TV, terjadi pengrusakan dua minimarket di Muara Karang, Jakarta Utara. Polisi dan TNI berdatangan mengamankan situasi dengan memblokade massa yang terus hendak menyerang. 

Pukul 22.05 WIB, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo tampak merapat ke Istana Kepresidenan. Sebelumnya Kepala Badan Intelijen Negara, Jenderal Budi Gunawan mengunjungi istana.

Pukul 22.03 WIB, massa pedemo mulai meninggalkan Masjid Istiqlal. Jalan Juanda, Jakarta Pusat yang sempat ditutup mulai dibuka dan kendaraan bebas melewati jalan itu. Sebagian pedemo menyatakan akan tetap berkumpul hingga hari Minggu (5/11). 

Pukul 21.55 WIB, aksi pelemparan batu oleh massa ke arah petugas penjaga di Penjaringan, Jakarta Utara. 

Pukul 21.30 WIB, beredar kabar terjadi sweeping di sekitar Jalan Gedong Panjang, Apartemen Mitra Bahari oleh massa pedemo. Informasi ini disebar dalam bentuk video oleh akun @Johanes_Chandra.

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com masyarakat panik karena mendengar kabar massa bergerak menuju depan perumahan Gubernur DKI Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama di Pantai Mutiara, Jakarta Utara.

Pukul 21.20 WIB, ratusan demonstrasi berdatangan ke gerbang utama DPR dengan menggunakan beberapa bus. Ratusan Brimob dan TNI menjaga gedung DPR dan menghalangi massa masuk ke gedung parlemen. 

Pukul 21.00 WIB, Menteri Koordinator Poltik, Hukum dan Keamanan Wiranto menemui sejumlah demonstran yang bertahan di depan Istana Kepresidenan. Wiranto meminta massa membubarkan diri. 

"Sudah pulang ke rumah masing-masing. Jangan-jangan (berbuat kerusuhan). Kalian masih muda, cari kerjaan saja," kata Wiranto kepada sejumlah demonstran di persimpangan Jl Medan Merdeka Utara dan Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Pukul 20.58 WIB, rombongan demonstrasi pulang dengan tertib melewati balai kota. Mereka menyapa polisi, sembari berkata: “katanya tidak mau nembak pak.”

Sementara itu sebagian massa masih tampak di Patung Kuda dan salah satu di antara mereka berseru untuk tetap di lokasi. “Saudaraku tetaplah bertahan hingga ada intruksi selanjutnya,” kata orator.

Di depan Istana Negara, demonstrasi anti Ahok berakhir ricuh. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Pukul 20.50 WIB, beberapa titik api masih tampak di beberapa tempat seperti di Jalan Merdeka Barat dan sekitar patung Kuda. Di sekitar patung Kuda tampak sekitar lima titik api yang dibuat dari tumpukan sampah. 

Pukul 20.40 WIB, susana di depan istana mulai kondusif, tak ada lagi suara tembakan gas air mata atau petasan. 

Di depan Kementerian Komunikasi dan Informasi, tampak massa berjalan kaki menuju arah patung Kuda, menjauh dari istana. 

Pukul 20.30 WIB, sebagian massa mulai tampak mundur sekitar  akibat tembakan gas air mata dan air dari water canon. 

Pukul 20.28 WIB seorang pria diduga seorang polisi terluka parah akibat dipukuli massa kemudian diamankan ke dalam Pos Pengamanan Utama di sekitar Istana Kepresidenan. 

Kapolri Jederal Pol Tito Karnavian menginstruksikan anggota Polri untuk tidak menembakkan gas air mata.

"Saya Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Saya minta anggota Polri untuk tidak mengeluarkan tembakan gas air mata," kata Kapolri dengan pengeras suara dari rumah dinas Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta.

Truk yang terbakar di Jalan Merdeka, dekat dengan Istana Kepresidenan. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Pukul 20.00 WIB, massa membakar dua truk Brimob dan apinya membumbung tinggi di depan Istana Merdeka. Polisi lalu meningkatkan keamanan, dengan menambah armada Pasukan Brimob di depan Istana.

Pukul 19.40 WIB, bentrokan antara massa pendemo dengan polisi terjadi lagi di depan Kantor Kementerian Pertahanan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. 

Aksi kericuhan terus berlanjut, tampak api di sejumlah titik diduga kendaraan aparat keamanan. Polisi kian intens memberikan gas air mata agar massa membubarkan diri.

Pukul 19.10 WIB, barikade FPI tetap berbaris di depan pagar Brimob dan menyesalkan adanya aksi kisruh. 

Sekelompok massa masih bertahan di depan Istana Kepresidenan mendorong barikade polisi bertameng.

Aksi ini membuat suasana menjadi ricuh. Mereka terus menyerang polisi bertameng yang membuat barikade. Sebagian massa ada yang menendang ada juga yang memukul tameng pakai bambu.

Pasukan polisi yang diketahui dari satuan Brimob itu tetap diam dan tidak melakukan perlawanan.

Pukul 18.30 WIB sejumlah perwakilan demonstran menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla dan kemudian menyampaikan hasil pertemuan kepada para demonstran.

Rupanya sebagian massa tidak puas dengan hasil pertemuan. Massa kemudian meneriakkan perang, jihad revolusi sembari mengarah ke Jalan Medan Merdeka Barat.

Massa Front Pembela Islam (FPI) membentengi massa Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) dengan aparat. Terjadilah pelemparan botol air mineral dan batu bata dari massa berbendera HMI ke arah FPI.

Massa FPI meminta tenang, tapi masih ada pelemparan botol air mineral.***(CNN Indonesia)
Share this article now on :

Posting Komentar