Selasa, 06 Juni 2017

KAMUFLASE KEKURANGAN


Hitler pernah mewawancarai 30 orang pelamar, ketika mencari seorang sopir. Dia memilih pria terpendek diantara mereka. Sopir pribadi sepanjang hidupnya, sekalipun pria ini membutuhkan balok khusus yang di letakkan di bawah kursi pengemudi untuk melihat jalan dari balik setir.

Mengapa tidak sekalian saja memilih orang yang lebih tinggi untuk tidak bersusah membuat balok khusus dan diletakkan di atas kursi sopir sepanjang hidup Hitler? Tentu saja dari 30 orang itu telah diseleksi kemampuan mengemudi dan lain² skill termasuk syarat khusus, mengingat sopir itu orang terdekat Hitler terkait keselamatan pemimpin NAZI tiap saat.

Perawakan Hitler tidak seberapa tinggi apalagi bertubuh gagah. Sebagai seorang pemimpin besar, ia butuh penampilan yang gagah. Apalagi rata² orang yang dipimpinnya bertubuh tinggi besar. Inilah kelemahannya. Tapi ia perlu terlihat besar dan gagah.

Atas dasar itu, dalam kesehariannya ia harus terlihat “lebih” untuk menutupi kekurangannya. Kamuflase. Ia butuh orang yang tiap saat bersama dia tetapi lebih minus darinya. Dan itu sopir. Hitler menggunakan orang lain untuk membuat dirinya terlihat lebih besar dan lebih baik daripada ia sesungguhnya.

Demikianlah apa yang seringkali dilakukan oleh orang yang merasa tidak aman -membuat diri mereka terlihat lebih baik- dengan cara merendahkan orang lain.

“Ketika orang dibuat merasa aman, penting dan dihargai, mereka tak lagi merasa perlu merendahkan orang lain”※※※

©francislamanepa | 31052017 |
Share this article now on :

Posting Komentar