Jumat, 16 Juni 2017

LETUSAN ILE BOLENG TERAKHIR

Tampak rumah-rumah rusak parah akibat erupsi Ile Boleng  yang puncaknya masih diselimuti awan. 

Setidaknya wilayah Kabupaten Flores Timur [Flotim] terdapat 2 [dua] gunung berapi. Gunung kembar Ile Lewotobi di Kecamatan Ile Bura Flotim daratan, dan Ile Boleng di Pulau Adonara.

Bagi masyarakat Flotim kelahiran di atas tahun 80-an tentu takkan mengetahui kapan terakhir Ile Boleng alami erupsi. Bisa jadi juga hanya mengingat tahunnya saja atau sulit memastikannya.

Hemat saya, Ile Boleng terakhir erupsi pada tanggal 28 Mei 1986 sekitar pukul 17.30 wita. Saat itu dari puncak Ile Boleng mengeluarkan abu dan awan panas sebabkan masyarakat sekitar lereng panik dan resah.

Adalah Desa Lamalota yang alami kerusakan terparah; sebab jadi sasaran utama abu dan awan panas. Karena itu malam hari itu juga, sebanyak 271 jiwa warga Desa Lamalota diungsikan ke Desa Kiwangona, Kecamatan Adonara Timur [Adotim].

Kerugian mayor akibat letusan ini, yakni: pertama, terbakarnya perkebunan milik warga sekitar 200m dari Desa Lamalota lama; kedua, tanaman perdagangan milik warga Lamalota rusak, di bagian timur seluas 225 Ha dan bagian barat 700 Ha.

Selain rumah-rumah penduduk yang rusak dan hancur, sebagaimana dampak erupsi gunung berapi, sebabkan gangguan kesehatan dan saluran pernapasan bagi anak-anak, orang tua, dan yang sedang sakit.

Dari data terakhir, total warga Desa Lamalota yang diungsikan sejumlah 132 KK dengan jumlah jiwa 571 orang. Tidak hanya di Desa Kiwangona saja, tetapi pengungsi juga menyebar di 9 desa lainnya di kawasan Kec. Adotim [waktu itu].

Secara rinci sebagai berikut: Desa Kiwangona total pengungsi 109 KK [308 jiwa], Desa Lewoduli terdapat 2 KK [10 jiwa], Desa Tobi 2 KK [11 jiwa], Watowaeng 11 KK [78 jiwa], Karinglamalouk 4 KK [19 jiwa], Tapobali ada 2 KK [9 jiwa], Waiburak 1 KK [5 jiwa], Lamabayung 1 KK [2 jiwa], Tuagoetobi 1 KK [2 jiwa], dan Lamlota 54 jiwa.

Hingga 30 Mei 1986, bantuan yang telah diberikan kepada para korban erupsi pengungsi Lamalota terdiri dari: 130 kg beras dari masyarakat, 1 ton beras berasal dari Depsos Kab. Flotim, dan sebanyak 3 ton beras dari Depsos Prov. NTT.※※※

francislamanepa

Share this article now on :

+ komentar + 2 komentar

3 Januari 2020 pukul 14.47

Bukannya meletus terakhir tahun 1980 atau 1981?Kalamrlrtus terakhir tahun 86 berarti saya berada pada bangku studi SMP kelas 2.Dan seingat saya tahun 86 tidak ada letusan tu.

Terimakasih Unknown atas Komentarnya di LETUSAN ILE BOLENG TERAKHIR
29 November 2020 pukul 20.17

Sekitar thn 70an

Terimakasih Unknown atas Komentarnya di LETUSAN ILE BOLENG TERAKHIR

Posting Komentar